PENGANTAR GERONTOLOGI

PENGERTIAN
1. Gerontologi (Geros : lanjut usia & logos : ilmu)
Merupakan ilmu yang mempelajari secara khusus mengenai faktor-faktor menyangkut lansia (Nugroho, 2002)
2. Geriatrics
Geriatrics is the study of medical problem and care of the older adults with special needs (Rosdahl, 1999)
3. Geriatrics (from the Greek, geros : old age)
It is the branch of medicine that deal with the diseases and problem of old age (Lueeckenotte, 1996)

Geriatri (geros : lansia, eatri : kesehatan), mengandung beberapa pengertian :
1. Geriatri adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang penyakit pada lansia.
2. Geriatri adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari aspek-aspek klinis preventif maupun terapis bagi klien lansia
3. Geriatri adalah ilmu yang mempelajari proses menjadi tua pada manusia serta akibat-akibatnya pada tubuh manusia (lansia)
4. Geriatri adalah bagian ilmu kedokteran yang mempelajari tentang pencegahan penyakit dan kekurangannya pada lansia

Menua (aging=menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki/mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantinides, 1994)

Aging merupakan proses menua atau proses terus menerus (berlanjut secara alamiah, dimulai sejak lahir dan umum dialami pada semua makhluk hidup (Nugroho, 1992)
Proses menua (aging) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Keadaan itu cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus pada lansia.
Geriatri adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari masalah kesehatan pada lansia yang menyangkut aspek promotof, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta psikososial yang menyertai kehidupan lansia. Sementara Psikogeriatri adalah cabang ilmu kedokteran jiwa yang mempelajari masalah kesehatan jiwa pada lansia yang menyangkut aspek promotof, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta psikososial yang menyertai kehidupan lansia.
Ada 4 ciri yang dapat dikategorikan sebagai pasien Geriatri dan Psikogeriatri, yaitu :
1. Keterbatasan fungsi tubuh yang berhubungan dengan makin meningkatnya usia
2. Adanya akumulasi dari penyakit-penyakit degeneratif
3. Lanjut usia secara psikososial yang dinyatakan krisis bila : a) Ketergantungan pada orang lain (sangat memerlukan pelayanan orang lain), b) Mengisolasi diri atau menarik diri dari kegiatan kemasyarakatan karena berbagai sebab, diantaranya setelah menajalani masa pensiun, setelah sakit cukup berat dan lama, setelah kematian pasangan hidup dan lain-lain.
4. Hal-hal yang dapat menimbulkan gangguan keseimbangan (homeostasis) sehingga membawa lansia kearah kerusakan / kemerosotan (deteriorisasi) yang progresif terutama aspek psikologis yang mendadak, misalnya bingung, panik, depresif, apatis dsb.
Ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan jiwa lansia. Faktor-faktor tersebut hendaklah disikapi secara bijak sehingga para lansia dapat menikmati hari tua mereka dengan bahagia. Adapun beberapa faktor yang dihadapi para lansia yang sangat mempengaruhi kesehatan jiwa mereka adalah sebagai berikut:
1. Penurunan Kondisi Fisik
2. Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual
3. Perubahan Aspek Psikososial
4. Perubahan yang Berkaitan Dengan Pekerjaan
5. Perubahan Dalam Peran Sosial di Masyarakat

Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual
Penurunan fungsi dan potensi seksual pada lanjut usia sering kali berhubungan dengan berbagai gangguan fisik seperti :
1. Gangguan jantung
2. Gangguan metabolisme, misal diabetes millitus
3. Vaginitis
4. Baru selesai operasi : misalnya prostatektomi
5. Kekurangan gizi, karena pencernaan kurang sempurna atau nafsu makan sangat kurang
6. Penggunaan obat-obat tertentu, seperti antihipertensi, golongan steroid, tranquilizer, serta
7. Faktor psikologis yang menyertai lansia antara lain :
• Rasa tabu atau malu bila mempertahankan kehidupan seksual pada lansia
• Sikap keluarga dan masyarakat yang kurang menunjang serta diperkuat oleh tradisi dan budaya
• Kelelahan atau kebosanan karena kurang variasi dalam kehidupannya
• Pasangan hidup telah meninggal
• Disfungsi seksual karena perubahan hormonal atau masalah kesehatan jiwa lainnya misalnya cemas, depresi, pikun dsb.
BATASAN LANJUT USIA
Menurut WHO :
1. Middle age (45-59 th)
2. Elderly (60-70 th)
3. Old/lansia (75-90 th)
4. Very Old/sangat tua (>90 th)

Menurut Dra. Ny. Jos Madani (Psikologi UI)
Lansia merupakan kelanjutan dari usia dewasa. Kedewasaan dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :
Pertama : fase inventus (25-40 th)
Kedua : fase verilitas (40-50 th)
Ketiga : fase prasenium (55-65 th)
Keempat : fase senium (>65 th)
Menurut UU Nomor 4 th 1965
Seseorang dinyatakan orang jompo atau lansia setelah yang bersangkutan mencapai umur 55 th, tidka mempunyai atau tidak berdaya mencari nafkah sendiri utnuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain.

Menurut Birren dan Jenner (1997)
1. Usia Biologis, menunjuk kepada jangka waktu seseorang sejak lahirnya berada dalam keadaan hidup atau mati
2. Usia Psikologis, menunjuk kepada kemampuan seseorang untuk mengadakan penyesuaian-penyesuaian kepeda situasi yang dihadapinya
3. Usia Sosial, menunjuk kepada peran-peran diharapkan atau diberikan masyarakat kepada seseorang berhubungan dengan usianya

Mitos-mitos lansia dan kenyataannya (Shelera Saul, 1994)
1. Kedamaian dan ketenangan
Lansia dapat santai menikmati hasil kerja dan jerih payahnya di masa muda dan dewasanya, badai dan berbagai goncangan kehidupan seakan-akan sudah berhasil dilewatinya
Kenyataan :
Masih sering ditemui stres karena kemiskinan dan berbagai keluhan serta penderitaan karena penyakit :
 Depresi
 Kekhawatiran
 Paranoid
 Masalah Psikotik
2. Konservatisme dan kemunduran
Pandangan bahwa lansia pada umumnya :
 Konservatif
 Tidak kreatif
 Menolak inovasi
 Berorientasi ke masa silam
 Merindukan masa lalu
 Kembali ke masa anak-anak
 Susah berubah
 Keras kepala dan cerewet
Kenyataan :
Tidak semua lansia bersikap demikian
3. Berpenyakitan
Lansia dipandang sebagai masa degenerasi biologis yang disertai berbagai penderitaan akibat bermacam penyakit yang menyertai proses menua.
Kenyataan :
Memang proses menua disertai menurunnya daya tahan tubuh dan metabolisme sehingga rawan penyakit, tetapi pada saat ini sudah bisa diobati
4. Senilitas
Lansia dipandang sebagai masa pikun, disebabkan oleh kerusakan bagian otak tertentu
Kenyataan :
Tidak semua lansia dalam proses ketuaannya diikuti dengan kerusakan bagian otak
5. Aseksualitas
Pandangan bahwa lansia, hubungan seks, minat maupun dorongan menurun.
Kenyataan :
Kehidupan seks pada lansia biasa saja (normal). Memang frekuensi menurun, sejalan dengan meningkatnya usia.
6. Ketidakproduktifan
Lansia dipandang sebagai usia yang tidak produktif.
Kenyataan :
Masih banyak lansia yang mencapai kematangan dan produktivitas mental maupun material saat lansia.

STEREOTIPE PSIKOLOGI LANSIA
Biasanya tipe-tipe ini sesuai pembawaan waktu mudanya, beberapa tipe adalah sebagai berikut :
1. Tipe Konstruktif
Pada kelompok ini mempunyai integritas baik, dapat menikmati hidup, mempunyai toleransi tinggi, humoristik, flesibel dan tahu diri. Biasanya sifat-sifat ini dibawa sejak muda. Mereka dapat menerima fakta proses menua, mengalami masa pensiun dengan tenang, juga dalam menghadapi masa akhir.

2. Tipe Dependen
Lansia kelompok ini masih dapat diterima masyarakat, tetapi selalu pasif, tak berambisi, masih tahu diri, tak mempunyai inisiatif dan bertindak tidak praktis. Biasanya orang ini dikuasai istrinya. Ia senang mengalami pensiun, malahan biasanya banyak makan dan minum, tidak suka bekerja dan senang untuk berlibur.
3. Tipe Defensif
Lansia ini biasanya dulu punya pekerjaan/jabatan tak stabil, bersifat selalu menolak bantuan, seringkali emosinya tidak terkontrol, memegang teguh pada kebiasaannya bersifat kompulsif aktif. Anehnya mereka takut menghadapi menjadi tua dan tidka menyenangi masa pensiun.

4. Tipe Bermusuhan (Hostility)
Mereka menganggap orang lain yang menyebabkan kegagalannya, selalu mengeluh, agresif, curiga. Biasanya pekerjaan waktu dulunya tidak stabil. Menjadi tua dianggapnya tidak ada hal-hal yang baik, takut mati, iri hati pada orang yang muda, senang mengadu untung pada pekerjaan-pekerjaan aktif untuk menghadapi masa yang sulit.

5. Tipe menyalahkan Diri Sendiri (Selfhaters)
Lansia ini bersifat kritis terhadap diri sendiri, tak mempunyai ambisi, mengalami penurunan kondisi sosial ekonomi. Biasanya mempunyai perkawinan yang tak bahagia, emmpunyai sedikit hobi, merasa menjadi korban dari keadaan, namun mereka menerima fakta pada proses menua, tidak iri hati pada yang berusia muda, merasa sudah cukup mempunyai apa yang ada. Mereka menganggap kematian sebagai suatu kejadian yang membebaskannya dari penderitaan sehingga ada kecenderungan bunuh diri.

DEMOGRAFI DAN EPIDEMIOLOGI
Menurut laporan data demografi penduduk, Internasional oleh “Bureau of the Census USA” dilaporkan bahwa pada tahun 1990-2025 akan mempunyai kenaikan jumlah lansia sebesar 414 % merupakan angka tertinggi di seluruh dunia.
Pada tahun 2020 Indonesia akan menduduki urutan ke 5/6 sebagai negara yang banyak jumlah populasi lansianya (WHO, 1989)
Beberapa hal di bawah ini berkontribusi terhadap bertambahnya harapan hidup antara lain:
1. Menurunnya angka kematian bayi dan anak (dalam rangka turunnya morbiditas dan mortalitas penyakit pada umumnya)
2. Metode persalinan yang baik
3. Turunnya kematian karena infeksi dan ditemukannya obat-obatan
4. Kemajuan dalam bidang diagnostik dan terapi
5. Kemajuan pengetahuan bidang gizi, imunisasi, prevensi dan rehabilitasi penyakit

Transisi Demografi
Struktur masyarakat berubah dari masyarakat muda (th 1971) menjadi populasi yang lebih tuan pada th 2020. piramida berubah dari bentuk dengan basis lebar (fertilitas tinggi) menjadi piramida berbentuk kubah (fertilitas dan mortalitas rendah). Pergeseran ini menuntut perubahan dalam strategi pelayanan kesehatan, perlu perhatian dan prioritas untuk penyakit-penyakit dewasa dan lansia.
Dampak lain berupa perubahan terhadap Dependency Ratio (DR) dari golongan anak 60 th terhadap golongan 15-60 th. Th 1971 DR 86,84 % menurun terus hingga th 2020 menjadi 41,38 % dengan DR lansia makin naik dan DR anak muda menurun.

TEORI MENUA

1. TEORI BIOLOGI
a. Hayflick Limit Teori
Tiap spesies di dalam inti sel mempunyai suatu jam genetic yang telah diputar menurut suatu replikasi
Jam ini menghitung mitosis dan menghentikan replikasi : jadi menurut konsep ini kita akan meninggal dunia meskipun tidak disertai kecelakaan lingkungan atau penyakit
Teori ini didukung oleh kenyataan mengapa beberapa spesies mempunyai perbedaan umur harapan hidup yang nyata
Secara teoritis dapat dimungkinkan kita memutar jam ini lagi meski hanya beberapa waktu dengan pengaruh-pengaruh dari luar berupa peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, dll
Teori ini disebut “Biological Clock”. “Genetic Theory”, “Celluler Aging”
b. The Error Teory
Terjadi mutasi progresif pada DNA sel somatic, akan menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan sel tersebut
“Error Catastrophe” : menua disebabkan oleh kesalahan-kesalahan beruntun dalam waktu yang lama, terjadi kesalahan dalam proses transkripsi (DNA RNA, maupun dalam proses translasi (RNA Protein/enzyme)
walaupun dalam batas tertentu kesalahan dapat diperbaiki, namun kemampuan untuk memperbaiki sifatnya terbatas pada kesalahan dalam proses transkripsi (pembentukan RNA) yang tentu menyebabkan kesalahan sintesis protein atau enzyme yang dapat menghasilkan zat berbahaya
c. Wear and Tear Theory
Menurut teori ini, meninggal adalah suatu hasil penggunaan jaringan yang berlebihan karena mereka tidak dapat meremajakan ke daam secara tidak ada habis-habisnya
Teori ini mewakili kepercayaan bahwa suatu organ atau jaringan mempunyai program jumlah energi untuk mereka
Menua dapat dipandang suatu proses fisiologi yang ditentukan oleh jumlah pemakaian dan kerusakan yang seorang telah gunakan
Latihan dapat meningkatkan tingkat fungsi dari tubuh : bagaimana dengan hipotesis wear and tear?

d. Free Radical Theory
Radikal bebas bersifat merusak karena sangat reaktif, sehingga data bereaksi sengan DNA, protein, asam lemak tidak jenuh seperti dalam membrane sel
Radikal bebas dihasilkan sebagai zat antara oleh proses respirasi mengubah bahan bakar menjadi ATP yang melibatkan oksigen. Zat tersebut adalah Superoksida, peroksida hydrogen dan radikal hidroksil
Tubuh mempunyai zat penangkal yaitu : superoksida dismutase (SOD), enzyme katalase yang berunsur Fe dalam bentuk Haem, enzyme glutation peroksidase
Radikal bebas juga dapat dinetralkan menggunakan senyawa non enzymatic seperti vitamin C, Provitamin A (Beta Karoten), Vitamin E
Walaupun ada penangkal sebagian masih tetap lolos dan makin lanjut usia makin bertambah banyak sehingga proses pengrusakan terjadi, kerusakan makin lama makin banyak dan akhirnya sel mati
e. Immunity Theory
Mutasi yang berulang atau perubahan protein pasca translasi, dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan system imun tubuh mengenali dirinya sendiri (self recognition)
Mutasi menyebabkan terjadinya kelainan pada antigen permukaan sel, maka hal ini menyebabkan system imu tubuh menganggap sel mengalami perubahan sebagai se lasing dan menghancurkannya
Di pihak lain imun tubuh sendiri daya pertahanannya mengalami penurunan pada proses menua, daya serangnya terhadap sel kanker menjadi menurun sehingga sel kanker leluasa membelah-belah
f. Cross Linkage Theory
Yang memisahkan struktur molekuler adalah loncatan bersama reaksi kimia. Terutama adalah kolagen yang relative panjang dan lamban dihasilkan oleh fibroblast. Fiber yang baru tercipta kemudian ditangkap fiber yang tua membentuk rantai silang
Hasil akhir rantai silang adalah peningkatan kepadatan molekul kolagen yang menyebabkan penurunan kapasitas untuk transport nutrient dan untuk mengangkut produk sisa dari sel. Hal ini menyebabkan penurunan dari fungsi struktur
Agen rantai silang misalnya : terpapar radiasi, aluminium, Zn, Magnesium
Kombinasi latihan dan penggunaan nutrisi tertentu, contoh : Vitamin C sebagai antioksidan yang menetralkan agen rantai silang
Pada lanjut usia, terjadi penurunan efisiensi system imun pertahanan tubuh untuk mengangkat agen rantai silang. Setelah agen menyerang seharusya mitosis terjadi tetapi dalam hal ini tidak, sehingga menyebabkan rantai silang.
Rantai silang menjelaskan penyebab utama arteriosclerosis, penurunan system imun dan penurunan elastisitas kulit pada usia lanjut
Penerapan Dalam Bidang Keperawatan
Ketika berhubungan dengan populasi lansia, penting dihubungkan konsep teori biologi dengan perawatan yang diberikan. Meskipun tidak memberikan jawaban, mereka dapat memberikan penjelasan pasti tentang beberapa perubahan individu
Menua dan penyakit tidak dapat berjalan bersama dan dalam rangka memberikan perawatan untuk suatu kebutuhan yang berbeda karena menua dan patologi penyakit
Aktifitas secara terus menerus sangat penting untuk kehidupan lanjut usia. Kebutuhan aktifitas rutin memberi keempatan untuk menunjukkan kemampuan yang ada untuk mencegah kelemahan kekuatan otot dan mencegah atropi lebih lanjut karena tidak dipakai. Dianjurkan untuk berpartisipasi dalam aktifitas, khususnya aktifitas yang baru yang dapat menurunkan frustasi hal ini merupakan tantangan nyata untuk perawat dalam hubungan dengan klien
Untuk kegiatan sehari-hari dibutuhkan fungsi ekstremitas yang baik : latihan akan meningkatkan kekuatan ekstremitas dan emmberikan konstribusi untuk kegiatan sehari-hari. Aktifitas di kursi seperti napas dalam meningkatkan aliran darah ke otak, memelihara kemampuan kognitif, mengurangi pusing dan mendukung stamina untuk aktifitas
Menganjurkan lansia untuk berpartisipasi dalam aktifitas berjalan akan meningkatkan sirkulasi, membantu mengontrol berat badan. Yang sering menyebabkan masalah adalah :
1. Mengurangi lemak pada otot
2. Mencegah atropi otot
3. Peningkatan kebugaran tubuh
Perawatan memfokuskan pada pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Pendidikan klien tentang konsep stress yang diakibatkan oleh menua atau penyakit tak dapat dihindarkan karena bertambahnya usia. Level tertinggi dari sehat diperlukan untuk mengurangi potensi kerusakan yang disebabkan oleh penyakit pada lanjut usia
Meskipun menua memberikan penurunan system imun tidak seharusnya menderita infeksi atau penyakit (dianjurkan mencegah dengan pemberian vaksin)
Aplikasi lain dari teori biologi adalah mengenal stress kehidupan baik fisik maupun psikologi mempunyai dampak pada proses menua. Aktifitas untuk menurunkan stress dan meningkatkan mekanisme koping harus masuk dalam rencana pendidikan lansia. Pendidikan tentang tekhnik dasar relaksasi, guided imagery, visualisasi, distraksi dan terapi musik mengontrol dampak dari stress

2. TEORI SOSIOLOGI
a. Disengagement Theory
Teori ini menyatakan dengan bertambahnya usia, seseorang secara berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya atau menarik diri dari pergaulan sekitarnya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi social lanjut usia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas sehingga sering terjadi kehilangan ganda (Triple Loss), yaitu :
1. Kehilangan peran
2. Hambatan Kontak Sosial (Restraction of Contacts and Relationships)
3. Berkurangnya Komitmen (Reduced Commitment to Social Mores and Values)
b. Activity Theory
1. Teori ini menyatakan bahwa pada lanjut usia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan social
2. Ukuran optimum (pola hidup) dilanjutkan pada pola hidup dari usia lanjut
3. Mempertahankan hubungan antara system social dan individu agar tetap stabil dari usia pertengahan ke lanjut usia
c. Continuity theory
Teori ini juga membicarakan bagaimana seseorang terus menerus hidup, bagaiman terus hidup pada sisa hidupnya
Lanjut usia tidak dipandang suatu bagian akhir yang dipisahkan dari sisa hidupnya
Dijelaskan bahwa orang mencoba untuk memelihara, meneruskan kebiasaan sebelumnya, pilihan, komitmen, nilai, kepercayaan, dan semua factor yang mempunyai kontribusi dalam kepribadiannya
Teori ini menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada seorang yang lanjut usia sangat dipengaruhi oleh tipe personality yang dimilikinya
d. Person-Environment Fit Theory
Teori ini menjelaskan hubungan saling ketergantungan antara kemampuan suatu kelompok dalam masyarakat dan lingkungan social mereka
Setiap orang meliputi : kekuatan ego, tingkat ketrampilan motorik, kesehatan biologis individu, kognitif dan sensori persepsi
Lanjut usia mungkin mengalami penurunan kemampuan seseorang yang mempengaruhi kemampuannya untuk berhubungan dengan lingkungannya. Demikian juga jika menderita penyakit maka kemampuan akan terbatas.
Dijelaskan juga bahwa lingkungan menjadi lebih mengancam dan mungkin tidak mempunyai kemampuan lagi untuk berhubungan dengan lingkungan
Penerapan Dalam Keperawatan
Setiap dari lansia unik dalam pengalamannya : respon dari lansia sekarang didasarkan pada kehiduan yang telah dialami, ekpercayaan dan harapan
Jika mereka memberikan reaksi terhadap stress, tantangan atau ketakutan untuk melepaskan diri dari interaksi, pada situasi sekarang sering mengahsilkan beberapa respon karena lansia adalah individual, responnya harus dihormati
Dianjurkan berpartisipasi dalam kelompok mungkin akan memfasilitasi kemampuan individu untuk menganggulangi sebagian dari situasi kehidupan
Pemutusan hubungan mungkin merupakan maslaah yang mendalam seperti depresi : menggunakan pengkajian dan alat khusus perawat dapat lebih lanjut dapat menginvestigasi situasi dan merencanakan dengan tepat tindakan untuk mengurangi situasi yang merugikan
Lansia mungkin menolak melakukan aktifitas karena takut gagal atau frustasi dalam membentuk aktifitas : rencana aktifitas realistic untuk sebagian kelompok penting untuk suksesnya interaksi dalam kelompok
Keberhasilan dari aktifitas kelompok memberikan peningkatakan kepercayaan diri lanjut usia, sebaliknya tugas yang tidak mungkin dapat dikerjakan akan menimbulkan frustasi yang menurunkan kemampuan lansia
Melihat dari masa lalu dan kesadaran kepercayaan yang ada tentan sehat sakit, pemberi perawatan dapat mengembangkan pengertian tentang tindakan khusus bagi lansia dan bagaimana mereka dapat mengerjakan. Pengetahuan ini tidak hanya membantu dalam menolong merencanakan aktifitas tetapi juga pendidikan untuk lansia
Pemberi pelayanan keperawatan akan mempunyai keuntungan ke dalam kelompok khusus lansia berespon terhadap sakit dan gambaran kesehatan orang tua
Aplikasi yang lain adalah membantu beradaptasi dengan berbagai keterbatasan dan merencanakan kehidupan yang aman. Misalnya : membangun fasilitas untuk mempermudah individu melakukan aktifitas : pegangan untuk jalan, dll
Membantu lansia dengan keterbatasan menekankan pada perlengkapan, membantu dalam sisa ketidaktergantungannya dan mungkin mengabadikan kualitas hidup yang tinggi
Adaptasi lansia dalam sisa hidupnya dalam komunitas, barangkali dalam keluarga mereka daripada dimasukkan dalam lembaga sebelum waktunya
Lansia terus merasa dinilai dan digambarkan sebagai anggota masyarakat yang aktif ketika diijinkan untuk memelihara rasa dan mengontrol lingkungan kehidupannya

3. TEORI PSIKOLOGI
a. Maslow’s Hierarchy of Human Needs Theory
Menurut teori ini setiap individu mempunyai hirarki kebutuhan dan semua individu berusaha untuk memenuhinya
Kebutuhan individu mempunyai prioritas yang berbeda, ketika seseorang telah memenuhi kebutuhan dasar maka akan mencapai kebutuhan yang lebih tinggi. Kebutuhan dasar digambarkan dalam segitiga
Seseorang selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang paling tinggi aktualisasi diri
b. Jung’s Theory of Individualism
Kepribadian seseorang digambarkan tidak hanya berorientasi pada dunia luar (Extroverted) tetapi juga pengalaman pribadi (introverted) : keseimbangan antar keduanya merupakan factor yang penting untuk kesehatan mental
Pada usia pertengahan mulai bertanya mengenai nilai, keyakinan dan mimpi yang tidak dapat dikerjakan : pada periode individu sering mendapatkan jawaban angkauan tujuan, apakah suatu bagian dari kepribadiannya diabaikan dan apakah waktu berjalan untuk memenuhi menjawab pertanyaan. Saat ini mungkin individu mulai merasa efek dari proses menua dan bagian pertama dari kehidupan telah dilewati
Perjalanan proses menua, kepribadian sering dimulai perubahan dari luar difokuskan dan perhatian kemandirian dirinya di masyarakat ke yang lebih dalam seperti individu mencari jawaban dari dalam diri
Menua dikatakan sukses ketika seseorang melihat ke dalam dan menilai dirinya lebih dari kehilangan atau pembatasan fisiknya. Individu dapat menerima prestasi dan keterbatasannya
c. Course of Human Life Theory
Focus pada teori ini adalah mengidentifikasi dan pencapaian tujuan kehidupan seseorang menurut lima fase perkembangan. Kunci dari perkembangan kesehatan adalah pemenuhan kebutuhan diri

Lima fase perkembangan :
1. Masa kanak-kanak : tidak mempunyai tujuan hidup yang realistic (digambarkan waktu tidak jelas)
2. Remaja dan dewasa muda : mulai mempunyai konsep yang spesifik mengenai tujuan hidup
3. Usia 25 tahun : mulai lebih konkret tentang tujuan hidup dan aktif bekerja untuk mencapainya
4. Usia pertengahan : individu mulai melihat ke belakang kehidupannya, mengevaluasi apakah mempunyai atau tidak prestasi dan sering mulai merubah tujuan hidup (rencana untuk selanjutnya)
5. Fase terakhir (usia lanjut) : merupakan waktu untuk menghentikan mencapai cita-cita tujuan hidup
d. Developmental Theory
Setiap individu harus belajar tugas perkembangan yang khusus pada berbagai tingkat kehidupan, pencapaian tugas perkembangan memberi kontribusi kebahagiaan dan perasaan sukses individu
Tugas perkembangan khusus beberapa sumber, yaitu :
1. Kematanagan fisik
2. Pengharapan budaya masyarakat
3. Nilai dan aspirasi individual
Tugas perkembangan lansia meliputi :
1. Pengaturan penurunan kekuatan fisik dan kesehatan
2. Pengaturan dari pengunduran diri dan penurunan penghasilan
3. Pengaturan meninggalnya suami/istri
4. Mendirikan perkumpulan kelompok umur, adaptasi tugas masyarakat
5. Membuat perencanaan kehidupan fisik yang memuaskan
Penerapan dalam Bidang Keperawatan
1. Integrasi teori psikologis dalam keperawatan menjadi semakin penting karena peningkatan populasi lansia
2. Generasi sekarang dan yang akan datang dapat belajar dari masa lalu. Lansia harus dianjurkan menggunakan prestasi untuk berbagai tekhnik seperti kenangan dan cerita masa lalu
3. Melihat kehidupan ke belakang mengenai prestasi atau kegagalan penting dalam membantu lansia menyelesaikan tugas perkembangannya untuk meningkatkan harga dirinya
4. Jika lansia menceritakan tentang kemunduran dirinya, kekhawatiran tentang fisiknya atau menyusun rencana pemakaman, ini adalah semua bagian dari tugas perkembangan untuk kelompok usia ini : perawat harus mengerti setiap tahap kehidupan mempunyai tugas perkembangan yang spesifik dan perawat berusaha untuk memfasilitasi mencapai tujuan
5. Kebanyakan lansia hidup di komunitas. Beberapa kehidupannya mempunyai keuangna terbatas dan berusaha untuk tidak tergantung. Sebagai perawat komunitas perlu mencoba berusaha untuk membantu memenuhi kebutuhan perawatan dengan hirarki menurut Maslow.
6. Perawat juga menjaga fungsi intelektual agar tetap utuh, lansia dapat berbagi pengalaman