PEMBERIAN TERAPI KOYO TEMPEL PADA PENDERITA ALZHEIMER

JAKARTA, KOMPAS.com — Penggunaan teknologi baru dengan menggunakan patch (koyo tempel) dinilai dapat lebih membantu mengoptimalkan manfaat pengobatan terhadap pasien alzheimer dibanding dengan penggunaan pengobatan oral.
Alzheimer merupakan penyakit kronis yang menyebabkan terganggunya memori, pemikiran, perilaku, dan aktivitas fungsional.
Hal tersebut disampaikan Ketua Pokdi Neurigeriatri Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) Pusat dr Abduldar Hamid, SpS (K), di sela-sela jumpa pers Penanganan Penyakit Parkinson, di Jakarta, Sabtu (4/4).
“Penggunaan patch bisa membantu mengoptimalkan manfaat pengobatan terhadap pasien al
zheimer,” kata dr Abdulbar.
Ia memaparkan hal itu berdasarkan studi yang dilakukan terhadap 1.195 pasien alzheimer pria dan wanita usia 50-85 tahun di 21 negara termasuk Asia, sebagian besar menyebutkan penggunaan teknologi patch yang ditempelkan pada dada, punggung, atau lengan atas dapat mengoptimalkan pengobatan.
Selain faktor kepatuhan pengobatan, studi tersebut juga menunjukkan laporan preferensi para caregivers yang membandingkan penggunaan patch dan oral dalam pengobatan alzheimer dengan melihat beberapa faktor, baik seperti kemudahan penggunaan, ukuran patch, maupun efek samping. Sekitar 70 persen caregivers memilih menggunakan teknologi patch karena dapat membantu lansia mematuhi jadwal pengobatan.
“Pengobatan alzheimer membutuhkan waktu yang panjang, sedangkan efek samping dari pengobatan yang ada banyak menyebabkan mual dan muntah sehingga pasien merasa tidak nyaman. Karena itu, dibutuhkan pengobatan yang lebih efektif,” ujarnya.

KOMENTAR
Menurut kami, pemberian terapi koyo pada penderita alzheimer juga bisa karena bisa membantu mempercepat pengobatan karena mudah dan juga pengobatannya bisa maksimal, karena ukuranya yang efisien sehinga penderita bisa tepat jadwal dalam pengobatanya

DAFTAR PUSTAKA

Budiman, M. 2009. Koyo.Tempel.Optimalkan.Pengobatan.Alzheimer http://kesehatan.kompas.com/read/2009/04/04/17221295/ 29 desember 2010